LABEL KEIKHLASAN



Sudah mulai banyak yang bilang berarti guru udah bukan Pahlawan Tanpa Tanda Jasa dong? ya soalnya tuh ada sertifikasi. Looh loh, Bukan lagi kerja ikhlas dong dan nyinyiran lainnya. Entah mengapa selalu tersudutkan. Padahal manusia pada umumnya butuh sesuatu yang sama untuk hidup. Iya butuh pangan, sandang dan papan.
Bagiku guru adalah sosok hebat. Bagaimana tidak? mengurusi makhluk hidup yang bermilyar karakter bahkan lebih. Belum selesai urusan rumah sudah harus bergegas mendidik anak bangsa. Pulangpun masih harus menyelesaikan tugas adminitrasi dan rumah tangganya, belum lagi ada sampingan untuk memenuhi kebutuhan keluarga hingga pulang larut. Ada yang salah satu titik saja dihakimi tanpa ampun. Bahkan berujung bui tanpa memikirkan ada tanggungan yang ditanggungjawabkan pada pundaknya. Giliran kami guru menuntut kesejahteraan semua membungkam. Tak jauh beda dengan yang tuli dan buta mata nya. Iya mata hatinya. Hingga jeritan batinnya tak terdengar. Sorak meriah membahagiakan diri sendiri saja. Aaah kami kira pilihan saat itu menjadi dipedulikan tapi ternyata biarkan saja. Lagu-lagu nasional yang dinyayikan cukup membuat bahagia. Iya sejenak saja. Alhamdulillah kami masih diingat hari jadinya. Walau nanti ada kasus serupa tetap yang berduit dan berkuasa lah yg dibela. Kami mau jadi apa? Biar saja. Kadang kami berpikir kami terlalu kuat. Begitu mungkin pandangan mereka. Hingga disebut pahlawan tanpa tanda. Ya minim juga penghargaan. Biarlah...toh Allah Maha Adil tanpa pilih kasih. Ku yakin banyak juga yang peduli kami. Walau hanya aspirasi dan tak terealisasi. Kami langitkan doa terbaik. Setidaknya kami tak sendiri. Anugerah terindah nan mulia adalah berkarir surga. Guru bukan sekedar mengajar tapi kebaikan akan dilipatkangandakan, terus mengalir walau raga sudah berbaring diperistirahatan terakhir. "Guru berkarir surga karena bukan hanya urusan dunia."



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertemuan

Aksi Kebaikan