Dulu dan Sekarang



Waah sebenarnya malu padahal perempuan tapi suka ga sabaran hadapin anak-anak.
Kalau ngajar TPQ gamau ngajar yang anak kecil bawannya ga sabar. Bahkan anak-anak yang lucu dan manja itu ga tertarik sama saya. Bahkan keponakan dirumah mau main kalo ada maunya.

Jadi? Iya itu dulu saat merasa belum paham tentang bagaimana mendidik. Intinya ga terlalu suka bermanja-manja.

Bahkan kalau mengisi acara lebih enjoy dengan tingkat SMA dan universitas. SMP luamyan, kalo SD apalagi TK biasanya bingung. Bukan bingung materi, tapi giamna ya biar ilmunya nyampe dan ga ngebosenin. Muter otak kalah mau ketemu bocah😅.


Eiits ini semua bukan berarti ketika tidak bisa dekat dengan anak-anak itu tidak  mencintai mereka, bukan bukan itu. Hanya saja perlu dipahami sikap ramah, sabar depan anak-anak harus belajar apalgi ketika bermanja-manja.

Ini semua tentang belajar
bagaimana tentang mereka generasi penerus bangsa.
Sudah hakikatnya wanita adalah madrasah pertama maka harus belajar bagaimana mendidik.

Suatu hal yang luar biasa beberapa Allah mengizinkan untuk mengisi anak kecil. Dengan sendirinya rasa keibuan ini mulai dipoles. Udah mulai kalem, ngurus anak ga panik, Sabar yang utama. Mereka bandel? Bukan, hanya aktif yang perlu diarahkan.

Ya sesekali slanang slonong, tingkah begni bgtu, tdur2an.hualaah mcem2 banget. Tapi sneneg bgt dengan keluguan mereka yang memang begitulah adanya. Semangat merrka yang selalu on.

Bahkan lucunya ada yang panggil umi, hoalah jadi trrsanjung nak🙈. Semoga menjadi pembelajaran untuk lebih baik.

Terus belajar.
Pembelajar sejati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertemuan

Aksi Kebaikan