LABEL KEIKHLASAN Sudah mulai banyak yang bilang berarti guru udah bukan Pahlawan Tanpa Tanda Jasa dong? ya soalnya tuh ada sertifikasi. Looh loh, Bukan lagi kerja ikhlas dong dan nyinyiran lainnya. Entah mengapa selalu tersudutkan. Padahal manusia pada umumnya butuh sesuatu yang sama untuk hidup. Iya butuh pangan, sandang dan papan. Bagiku guru adalah sosok hebat. Bagaimana tidak? mengurusi makhluk hidup yang bermilyar karakter bahkan lebih. Belum selesai urusan rumah sudah harus bergegas mendidik anak bangsa. Pulangpun masih harus menyelesaikan tugas adminitrasi dan rumah tangganya, belum lagi ada sampingan untuk memenuhi kebutuhan keluarga hingga p ulang larut. Ada yang salah satu titik saja dihakimi tanp a ampun. Bahkan berujung bui tanpa memikirkan ada tanggungan yang ditanggungjawabkan pada pundaknya. Giliran kami guru menuntut kesejahteraan semua membungkam. Tak jauh beda dengan yang tuli dan buta mata nya. Iya mata hatinya. Hingga jeritan batinnya tak terdengar. S
Setiap hari dalam hidup pasti bertemu dengan sesorang. Entah sudah biasa, jarang, baru dikenal atau bahkan hanya sekedar melihat. Manusia yang memang makhluk sosial harus tau bagaimana lingkungan sekitar. Karena takan mungkin ada yg bisa bertahan seorang diri. Sudah fitrah kita semua saling membutuhkan satu sama lain. Walau kadang menyebalkan dengan tingkahnya tapi lebih menyedihkan ketika tak berada didekatnya. Intinya kita saling butuh. Jangan merasa bangga akan kehebatan diri karena setiap manusia unik dan ada keunikan masing-masing yang kamu punya dan tidak tapi orang lain punya. Pertemuam dengan seseorang yang baru dikenal mungkim terasa canggung. Tapi pernahkah mengalami baru bertemu, baru kenal dengan waktu yang singkat kita sudah saling berbagi kisah dan tertawa bersama. Bahkan pertemuan yang sebentar meninggalkan kerinduan yang mendalam. Pernahnya sudah lama bertemu bahkan ada ditempat yang sama dalam beberapa waktu namun ketika perpisahan biasa saja dan meningglka
Bulan ramadhan memang bulan yang sangat ditunggu, sangat langka dan sangat istimewa. Rasa untuk berbagipun sangat tinggi. Maka manfaatkanlah momentum kebaikan ini. Entah dibilang apapun tapi kembalikan pada niat pribadi. Kami melakukan ini bukan dari organisasi manapun. Jadi blusukan ini bukan semata-mata pencitraan. Hanya saja kami sadar bahwa momentum kebaikan harus dibiasakan. Beberapa bertanya, ini apa? Dari mana? Dari kami yang ingin berbagi. Kami bukan dari partai atau organisasi manapun pak/bu. Waah terimakasih dek, terimakasih. Sempat juga menyaksikan kakek tua yang ingin membeli makan tapi sudah habis, alhamdulillah kebetulan. Itulah kesempatan yg sangat tepat. Kami langsung berbagi dan ada rasa haru bahagia yang begitu luar biasa. Kami siapa? Kami hanya pemuda/i yang sedang reunian dan mengadakan buka bersama. Iya kita pernah sekelas sewaktu bersekolah di SMAN 1 Babelan. Kami tentu rindu dengan kenangan semasa sekolah dulu. Alhamdulillah pertemuan kami sekaligus
Komentar
Posting Komentar